Senin, 22 Oktober 2018

Jangkar emosi sebuah karya



Lelah
Terus menanti
Hingga lelah ku disini
Menyerah sepenuh hati
Tidak lagi ku menanti

(kutipan dari buku “Catatan kaki” I Hafizal. Hal 8)

Puisi memberikan makna berbeda bagi saya merepleksikan pandangan menjadi jauh lebih luas. Walaupun terlihat kata-katanya sedikit. Karena sesungguhnya yang tidak terlihat itu lebih banyak sehingga hanya bisa sedikit terlihat.

Seperti juga setiap buku selalu membawa saya ke wisata imajinasi, mengantarkan saya kesebuah tempat begitu mengasikkan.
Disana aku merasakan apa yang dulu pernah dirasakan atau yang terlupakan bisa kembali muncul menjadi sebuah perasaan baru.

Setelah membaca puisi tadi saya teringat kepenatan saya saat berkerja bersama orang tua, saat menunggu sesuatu hal penting. Walau pun tidak sama lelahnya dengan dimaksud penulisnya.
Tapi satu hal ingin saya kemukakan bahwa, sebuah karya selalu bertalian dengan ingatan orang lain menjadikannya penafsiran berbeda-beda.

Saya merasakan penantian terhadap cinta dari penulis tetapi bersamaan ingatan perasaan penantian dulu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar