Hujan Bersama Awan Hitam
Cpt. Akh. Rijani
Saat hitam membumbung diatas kepala
Saya meragukan sikap
Berturut suka atau merenung duka
Hamparan hitam melingkup sejauh mata
Lama bertunggu
Lalu
Rimau hujan bertamu
Tamu sekarang..
Tidak biasa
Dia bersama aroma kegetetiran
Apakah selimut saya sekarang cukup
Menjadi pelindung dari murka-nya
Awan hitam terus membumbung
Sesekali menghempaskan udara dingin
Melewati celah-celah rumah
Lewat jendela kaca
Saya melihat
Melihat kesegala rintik hujan itu
Ternyata ada rintik hitam
Ternyata bukan
Dia hanya burung hitam
Menari dibawah awan hitam berderai hujan kelam
Ahh betul maknanya kan berbeda-beda
Bagi ku, bagi mu, atau bagi awan
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar