Minggu, 28 Oktober 2018

Sejak Kapan?




BUKU
Cipt. Akh. Rijani

Sejak kapan, dari mana
Saya kurang yakin akan jawabannya,
Karena ini berada sudah sejak lama
Lama dari dugaan saya sendiri. Melalui perhitungan saya.
Dulu hanya bisa membaca
Sekarang membeli leluasa

Ingin menertawakan diri, sedikit, agak banyak, mungkin sudah banyak.

Keinginan membaca sekaligus membeli
Bisa dibilang menggila atau bahasa halusnya ada hasrat lebih.
Saya tak tahu, tidak bisa menjelaskan dengan baik dariman berasa.
Sekarang saya hanya angggap ini anugrah
Yang diberikan Allah Ta’la kepada saya.

Walau mirip atau setara tetapi tidak akan pernah sama.
Itulah salah satu kebesaranmu.
Betapa tak bersyukur atas karunia ini.
Bismillahi rahmani rahim akan karunia in.

Segala sesuatu hanya karenamu.

Kuning yang Sebenarnya

sumber gambar : reginatheyser.blogspot.com


KUNING YANG SEBENARNYA
Cpt. Akh. Rijani

Bagaimana penampakanmu malam ini
Apakah besok sama
Kapan berganti
Mengapa?

Mengapa
Apa karna...
Kekosongan ini

Malam ini engkau berwarna kuning
Kuning bukan kuning yang sebenarnya
Coba saja lihat dan rasakan
Kuning seoerti apa itu
Pasti bukan yang sebenarnya

Iya malam ini bulan berwarna kuning
Bak menyerap segala ketidak ceriaan
Memberikan aku malam indah
Untuk menyongsong besok agar tetap hidup
Selayak diingin pencipta mu itu

Bulan kau bisikkan sebuah pandangan
Sekejap mataku mengelana
Menuju seubuah asa
Dimasa depan

Masa depan sekarang
Sekarang membuat masa depan ada
Tanpa sekarang masa depan..
Hanya hayalan kan



Rabu, 24 Oktober 2018

Apa yang kamu pelajari hari ini?

Apa yang kamu pelajari hari ini?


Ini menjadi pertanyaan mudah kalau hanya kita menjawabnya asal.
Tapi kalau ingin menjawabnya sungguh-sungguh menjadi susah-susah mudah. mungkin karena banyak yang pelajari, atau susah memilih mana yang bisa diambil pelajaran atau merasa tidak belajar hari ini dan atau yang lain sebagainya.

Saya akan coba menjawabnya.
Saya akan mulai mengingat saat pertama kali bangun tidur yaitu sekitar jam 5 pagi lebih beberapa menit. Dari sana saja saya mendapat anugrah bisa bagun pagi, adalah pelajaran sendiri bahwa rahmat masih diberikan untuk hidup di dunia ini oleh sang pencipta.

Saat bagun saya dapat merasakan bagaimana nikmatnya merenggakan otot-otot, menguap memasukan udara agar segera kesadaran pulih, pergi ke kamar mandi mencuci muka.
Kalau dirincikan apa yang dipelajari satu per satu sampai dengan tidur lagi mungkin akan menjadi tulisan panjang ya.



Untuk mempersempit nya saya mengambil pelajaran dari pelajaran itu sendiri. Pelajaran memahami bahwa kita harus sadar apa yang sedang dikerjakan atau sadar hal apa yang didengarkan saja menjadi suatu nilai pelajaran.

Mari akan kita sajikan sebuah contoh saat membaca sebuah buku “Antologi Puisi Langit Air Langit Basah, H. Akhmad T. Bacco” yang di halaman 27 terdapat puisi seperti ini

PERJALANANAN

Meski waktu terus berpacu.
Hanyalah angin yang tak henti bertiup.
Adalah kita bagian bayu yang sebentar lagi singgah, di dermaga.
Membuang sauh disetiap selat.
Persinggahan, duhai dimanakah hari.
Kugapai dalam langkah tidurku.
Malam-malamku
                                                                                               Tanjung Tabalong, 5 Agustus 2004 
(Baca: Buku Antologi Puisi Langit Air Langit Basah, H. Akhmad T. Bacco)

Saat pertama kali membaca hanya perasaan indah terbayang lewat diksi katanya. Pada kalimat pertama dan kedua memiliki sebuah keutuhan yang berdampingan tak bisa dipisahkan. Yang seketika saya pernah tahu apa maknanya tetapi sulit melukiskannya. Saya baca lagi mulai ada titik terang yang lain bisa dipahami lebih dalam. Serasa ingin lebih mengetahui apa sih pesan mendalamnya. Saya pun membaca lagi berulang-ulang setelah puas lalu melanjutkan kelembar yang lain.

Seperti diatas tanpa kita sadari sendiri diri kita seperti diatur oleh maha pengatur agar selalu ingin mengambil belajaran baik dari sisi yang mana. Tapi kita terkadang tidak sadar itu, dan hanya seperti bernafas tahu bahwa sedang bernafas tapi terkadang lupa kita sedang melakukannya.

Saat sesuatu kita sadari maka hal itu tentunya lebih bermakna serta akan mendapat pelajaran tambahannya sebagai bonus. Tak tanggung tanggung mungkin akan mengubah cara kita menjalani hidup.

Jadi, kita harus sadar dulu baru bisa menjawab pertanyaan diatas tadi.
“Apa yang kamu pelajari hari ini?”

Jawabnya saya sadari pelajarannya “.......” silahkan diisi.

Selasa, 23 Oktober 2018

Cara Kerja Barcode

Assalamualaikum wr. wb. 😀

Pernahkah teman-teman penasaran..
Bagaimana cara kerja Bar code yang bisa menampilkan harga suatu barang pada mesin kasir?
Kalau Saya penasaran banget 😊.
Untuk menjawab rasa penasarannya yuk! kita simak penjelasan dari Prof. Yohanes Surya

      Sistem pengkodean produk secara otomatis pertama kali dipatenkan atas nama Bernard Silver dan Norman Woodland dari Drexler Institute of Technology. Mereka merancang sistem yang menggunakan tinta khusus (untuk menghasilkan pola semacam pola bar code yang kita gunakan sekarang) yang bercahaya jika terkena sinar ultraviolet. Tetapi ternyata tinta ini kurang stabil dan sistemnya sendiri memakan biaya terlalu tinggi.

Pada tahun 1973 para peneliti di IBM berhasil mengembangkan sistem yang lebih murah dan sederhana sehingga langsung populer di seluruh dunia. Sistem UPC (Universal Product Code) yang lebih dikenal sebagai Bar code inilah yang kita gunakan sekarang.

Bagaimana cara kerjanya?? 





Pada bar code seperti di Gambar 1 kita melihat dua macam kode, yaitu kode berbentuk batang yang merupakan bar code atau kode yang bisa dibaca oleh komputer, serta kode berbentuk angka-angka sebanyak 12 digit yang bisa dibaca oleh manusia.

Enam digit pertama merupakan kode produksi, sedangkan lima digit berikutnya merupakan kode barang. Digit yang terakhir merupakan check digit yang berfungsi sebagai kontrol yang bisa mendeteksi adanya kesalahan pada pembacaan kode.

Pada Gambar 1 kita melihat kode 12 digit: 0 12000 00230 4. Jika kita menjumlahkan angka-angka pertama, ketiga, kelima, ketujuh, kesembilan, dan kesebelas (angka-angka di urutan ganjil): 0 + 2 + 0 + 0 + 0 + 2 = 4. Angka ini kemudian dikalikan dengan angka 3 = 4 x 3 = 12.

Kemudian angka-angka yang di urutan genap juga dijumlahkan (angka kedua, keempat, keenam, kedelapan, dan kesepuluh): 1 + 0 + 0 + 0 + 3 = 4. Angka ini kemudian ditambahkan ke angka 12 tadi = 12 + 4 = 16.
(Baca ini : Informasi tentang code ISBN/Barcode ISBN)

Kemudian kita harus mencari angka yang harus ditambahkan ke angka 16 supaya hasilnya merupakan kelipatan 10. Ini berarti kita harus menambahkan angka 4 (16 + 4 = 20) supaya didapatkan angka 20 yang merupakan kelipatan 10. Angka yang ditambahkan ini harus cocok dengan kontrol yang tertulis sebagai digit terakhir tadi (yaitu angka 4).


Jika terdapat ketidakcocokan, berarti ada  kesalahan pembacaan sehingga proses pembacaannya harus diulang kembali. Jika sudah cocok, kode ini kemudian dikirimkan ke komputer pusat di toko yang bersangkutan. Komputer itu mencari kode yang sesuai untuk menampilkan harga barang. Harga barang tersebut kemudian langsung dikirimkan ke mesin hitung di kasir sehingga seolah-olah harga barang dikodekan dalam 12 digit bar code tadi. Padahal sebenarnya harga barang sama sekali tidak tertera di sana.


Untuk ingin tahu pengetahuan yang lain bisa kunjungi wibsite ( Di sini ) milik Prof. Yohanes Surya.
. #Happyreading



Sumber:
Surya, Yohanes."Label Canggih"http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Teknologi_17.pdf. (diakses tanggal 23 Oktober 2018).

Senin, 22 Oktober 2018

Hujan di sore hari

 

Hujan Bersama Awan Hitam

Cpt. Akh. Rijani

Saat hitam membumbung diatas kepala
Saya meragukan sikap
Berturut suka atau merenung duka

Hamparan hitam melingkup sejauh mata
Lama bertunggu
Lalu
Rimau hujan bertamu

Tamu sekarang..
Tidak biasa
Dia bersama aroma kegetetiran

Apakah selimut saya sekarang cukup
Menjadi pelindung dari murka-nya

Awan hitam terus membumbung
Sesekali menghempaskan udara dingin
Melewati celah-celah rumah

Lewat jendela kaca
Saya melihat
Melihat kesegala rintik hujan itu

Ternyata ada rintik hitam
Ternyata bukan
Dia hanya burung hitam
Menari dibawah awan hitam berderai hujan kelam

Ahh betul maknanya kan berbeda-beda
Bagi ku, bagi mu, atau bagi awan sendiri.



Beruang Hitam: Berbagi

   
Gambar ilustrasi dari kaltim.prokal.co

   Musim kemarau sudah beberapa minggu melanda. Sekitar hutan sebahagian tanaman kering menyisakan ranting yang mudah dipatahkan. Aliran sungai juga tidak seaktif dulu dengan gejolak derasnya menerpa kesisi tebing.

Di dahan pohon Kusi dengan pasti beruang hitam sedang meniti. Dengan cermat tanpa takut terjatuh, diincarnya sebuah sarang lebah madu di ujung dahan besar. Dengan beberapa langkah lagi sarang lebah madu didepan mata.

Seperti tahu sarangnya akan dirusak oleh beruang berbondong-bondong lebah keluar dari sarang lalu membuat formasi ingin menyerang sekaligus untuk bertahan.

Sang beruang hirau dengan keberadaan, perut yang sudah keroncongan mengiginkan madu itu. Dengan cakarnya besar mengair-ngasir sarang lebah. Beberapa kaisan dia mendapatkan madunya disabutnya suka cita. Merasakan kenikmatan madu semakin penambah semangat berung untuk mendapatkan madu.

Tapi sang lebih juga tidak tinggal diam. Mereka melakukan perlawana semampunya. Sudah tiga kali beruang mengais dan mendapatkan madunya. Madu mulai menetes jatuh lewat terehan beruang. Melihat sarangnya tinggal setengah, lebah lalu membagi kawananya menjadi dua kubu dan menyerangnya dari atas dan bawah.

Serangannya membuahkan hasil beruang mulai merasa tidak nyaman. Melihat serangannya berhasil, lebah tidak memberikan jeda yang akhirnya beruang mulai mundur beberapa langkah. Dan malangnya, beruang menginjak rating kering alhasil memuat tubuhnya kehilangan keseimbangan kekanan lalu mulai terjatuh. Mencoba semampunya tidak terjatuh beruang meraih-raih apa disekitarnya. Tetapi usahanya sia-sia hanya udara kosong didapatnya.

Saat jatuh beruang meraung sejadinya terasa bahwa dia ketakutan. Tapi alangkah beruntungnya sang beruang terjatuh di sungai. Raungannya tak terdengar lagi tergantikan suara nyaring benda berat jatuh ke air.

Beberapa saat beruang hanya menggerakkan tangan dan kakinya sekenanya saja. Setelah sadar mengetahui dirinya dalam air segera berenang menuju permukaan.

Lalu berlanjut berenang ke arah tepi sungai. D ngan nafas terengah-engah beruang duduk sembali menangkan diri.

Lama duduk, beruang diserang rasa lapar. Beruang lalu menyisir tepi sungai, berselang lama dia melihat seekor ikan air tawar seukuran buah mentimun. Gesit pergerakanya menghantamkan cakar tepat ke tubuh ikan. Alhasil ikan tertancap.

Dengan perasaan senang beruang pergi kedalam hutan sambil terus menggit ikan. Didalam hutan dia bertemu dengan beruang lain berwarna coklat. Mereka bertegur sapa, dilihatnya beruang ini sedang membawa ikan sebesar buah pepaya.

Sepanjang jalan mereka bersama bercakap-cakap.

“Ini hasil jerih payah saya juga keberuntungan sejak lahir, aku akan kenyang untuk hari ini” kata beruang cokelat penuh semangat

Beruang hitam hanya mengaguk mendengarnya

“Hahaha apakah kamu pernah melihat ikan sebesar milikku, pasti tidak pernah karena ini hanya untukku tidak untuk orang lain.” Sekarang beruang cokelat semakin sombong berbicara.

“Apakah kamu tahu ikan sebesar ini enak dimakan saat apa?, munurutku saat sendirian lalu dimakan secara pelan-pelan dan....”

Karena asik berbicara sampai tidak fokus akan apa didepannya beruang cokelat terandung akar pohon. Tubuhnya jatuh berlanjut  tergulung beberapa meter lalu dihentikan sebuah pohon. Ikan yang dimulutnya terlepas, menggeliat-liat ditanah yang ahirnya jatuh ke dalam jurang, yang memang berada tak jauh darinya.

Segera beruang hitam menolongnya berdiri, dilihat tidak ada luka ditubuh.

“Apakah ada yang sakit atau kurang nyaman?” tanya beruang hitam

Ingin menjawab beruang cokelat tetapi suara perut yang keroncongan duluan menyahut. Beruang coklat tersipu malu, malu atas keadaannya juga kesomobongannya. Si coklat hanya menunduk malu diam.

Si hitam membagi ikannya menjadi dua lalu berucap


“Ayo makan bersama-sama, ini untukmu. Anugrah tuhankan harus dibagi apalagi untuk orang yang membutuhkan” diakhirinya senyuman tulus.

Jangkar emosi sebuah karya



Lelah
Terus menanti
Hingga lelah ku disini
Menyerah sepenuh hati
Tidak lagi ku menanti

(kutipan dari buku “Catatan kaki” I Hafizal. Hal 8)

Puisi memberikan makna berbeda bagi saya merepleksikan pandangan menjadi jauh lebih luas. Walaupun terlihat kata-katanya sedikit. Karena sesungguhnya yang tidak terlihat itu lebih banyak sehingga hanya bisa sedikit terlihat.

Seperti juga setiap buku selalu membawa saya ke wisata imajinasi, mengantarkan saya kesebuah tempat begitu mengasikkan.
Disana aku merasakan apa yang dulu pernah dirasakan atau yang terlupakan bisa kembali muncul menjadi sebuah perasaan baru.

Setelah membaca puisi tadi saya teringat kepenatan saya saat berkerja bersama orang tua, saat menunggu sesuatu hal penting. Walau pun tidak sama lelahnya dengan dimaksud penulisnya.
Tapi satu hal ingin saya kemukakan bahwa, sebuah karya selalu bertalian dengan ingatan orang lain menjadikannya penafsiran berbeda-beda.

Saya merasakan penantian terhadap cinta dari penulis tetapi bersamaan ingatan perasaan penantian dulu.



If You Know What Happened in MRCI



Assalamualaikum Wr. Wb.

Sudah dua hari tidak posting, so hari ini akan membayarnya.

Selama tidak update saya sedang buat cerita sama baca buku sebagian besarnya itu dan ada kegiatan lainnya.
Mau cerita sedikit tapi kayanya banyak sih hehehe.

Saya baru selesai membaca buku berjudul “If you know what happened in MRCI penulis VJ heru & Tim MRCI” mungkin bagi penyuka sama meme komic pasti tahu sebuah fanspage FB bernama MRCI. Saya sendiri baru tahu tapi menikmati sebuah meme komik sudah lama.

Cerita buku ini mengisahkan perjalanan bagaimana MRCI ini terbentuk awalnya dibuat oleh admin I yang selanjutya merekrut teman-temannya untuk bergabung mengelola fanspage MRCI ini.

Tentunya dalam buku ini bukan cerita horor ya, jenis buku nya temasuk Just fun menghibur hati apalagi untuk jombo hahaha. Banyak mengusik jomblo-jomblo disini, tetapi nggak sakit hati karena akan terhibur oleh meme komiknya juga joke dari tim MRCI
Ini saya kutip, hal 36

“Tolong apa?” 
“Tolong cintai aku sepenuh hati!’ 
Astaga orang ini demam, nih. Orang gila kali.
“Hah?” 
“Nggak becanda. Gini, gue owner MRCI mau nawarin lo untuk jadi admin di MRCI, kira kira lo berminat nggak? Soalnya, gue liat li likers aktif, terus lucu, baik, dan rajin menabung”.

Bukunya cukup mungil tapi cabe rawit, tidak menyesal  saya baca dan memilikinya. Ukurannya  13 x 19 cm dengan 156 halaman diterbitkan oleh Loveable.

**
Setiap buku tidak ada jelak hanya saja sesuai dengan selera pembaca nya.
contoh saya suka novel misteri lalu teman saya suka roman cinta. Bukan berarti buku roman cinta  tidak dibaca saya karena jelak tetapi kembali ke selera.

Tapi ada membuat buku jelek, salah satunya buku bajakan yang seenaknya diperbanyak untuk dijual tanpa tahu menahu dengan penulisya ataupun pihak terkait dirugikan.

Karena sobat sebuah buku bajakan alias tidak asli maka segala pesan ingin disampaikan pembuatnya akan tidak maksimal tersampaikan. Misalnya dibajak lalu menggunakan cover tak sesuai isi buku, di cetak tidak sesuai standar tulisannya kebesaran lah terpotong lah.

 Ini saya alami sendiri, sebenarnya bagus bukunya karena oknum ini mengolah kembali buku seenak hatinya. Jadilah sebuah karya tanggung.


Jadi, saya sarankan selalu beli atau baca karya yang original agar utuh menerima pesan sang pembuat buku. #happyreading

Jumat, 19 Oktober 2018

Malam Teman Setia



Gambar ilustrasi dari Dream.co.id

Menulis dimalam hari 
cipt. Akh. Rijani

Malam.. sekarang menjadi sahabat saya, atau mungkin sejak lama.
Tapi saya tak menoleh bahwa dia selalu hadir bersama.
Malam.. menjadi wadah hening sempurna.
Kesadaranku apa yang memang menjadi kewajiban mengeong mengabari saya bahwa kamu LUPA.
Malam.. sekarang tak lagi terasa begitu gelap.
Dengan bohlam berdaya redup sudah cukup mendampingi saya bersamamu.
Malam.. sekarang saya tahu bahwa siang belum amu mejadi sahabat saya.
Pada siang saya lupa, terjerumus nafsu dunia.
Melangkah lupa bahkan tegap hiraukan jeritan jiwa.
Malam.. siang seakan belum mendampingi saya
Tetapi malam engkau membisikan hati sendu ini yang mendirikan dinding baja, berpayung kristal hitam menghindari potensi-potensi siang yang seharusnya saya manfaatkan.
Malam.. lewat keheningan ini, saya akan membuat kunci dibuat dalam ruang tenang. Tidur.

Besok saya! Malam akan membuka sebuah gedung baru dan merobohkan kastil pengap itu.
Gedung yang bercirikan kearifan.
Malam.. raga saya sudah merangkuh menghadap keharibaan perbaringan.
Sampai bertemu besok malam. Malam.

Kamis, 18 Oktober 2018

Intip Dulu Yuk!: Pertanian Modern




Wow.. It is Awesome,

Terasa mudah ya.. nyatanya seperti itu. Teknologi berjalan terus kedepan selalu untuk mempermudah pekerjaan mengatasi masalah yang ada.

Beban berat sang petani yang selalu menguras tenaga lewat alat tradisonal berbanding luas sawah. Apalagi kalau hama datang menyerang. Tak kebayang tuh susahnya

Telah bekurang beberapa bahagian

Sekarang bermacam inovasi ada, teknologinya, program asuransinya ada, sosialiasi ada, subsidi barang, bibit unggul juga. Ada tapinya tentu semua kebaikan ini belum secara luas dan merata ada serta berjalan keseluruh wilayah indonesia.

Banyak yang tidak tahu, tahu tapi tidak tahu cara mendapatkannya, tahu tapi tidak memberi tahu atau lebih buruk lagi ada penghambatan lewat dana korupsi.

“The Big evil is corruption”


Kalau semua kemudahan seperti video diatas maka yang paling berat hanya kemalasan seseorang saja.

(Baca : Teknologi pertanian terbaru tahun 2018 di Indonesia)
(Tonton : Pertanian jaman now! lebih keren)

Rabu, 17 Oktober 2018

Reviewi: Buku Konstantinopel, Sugha


Judul buku
: Konstantinopel:
  misteri di balik jari kelingking yang hilang
Penulis
Sugha
Penerbit
Dimensi
: 14 x 20 cm

ketebalan
: 272 halaman
ISBN
: 9786022960881
Terbit
: April 2015
Genre
: Fiksim, Misteri
Rating
: 8/10


Novel misteri selalu memberikan mood lebih untuk saya membaca. Banyak sekali karya-karya bagus bisa kita baca tinggal memilih menurut kesenangan hati. Tapi kalau uang terbatang lalu akan mememilih yang mana harus dibaca atau pun dibeli lebih dahulu maka sebuah review perlu menjadi referensi.

Untuk buku ini ringan untuk dibaca bagi yang senang baca hitungan jam pasti sudah rampung sampai ujung.

Cerita ini menggambarkan kesungguhan tokoh utama “Putra Bimasakti” dalam menuntaskan Kasus yang sedang ditangani oleh atasannya.

Potret-potret kebiasaan atau budaya yag tumbuh tidak baik sering disinggung. baik pergaulan kurang menyenangkan antar sesama teman, pembulian dan pelocoaan rekan kerja atau senior, juga atasan yang otoriter. Menghisasi jalur cerita memberi pesan-pesan tak langsung.
Di sini juga situasi politik ramai menghiasi jalan cerita.

Dan paling penting bagi penggemar cerita misteri adalah casenya. Case disini membuat kita ikut memikirkan penyelesainnya akan bagaimana, menebak-nebak siapa pelaku sebenarnya.
Serta aksi heriok tokohnya membuat berhayal sedang terlibat langsung didalamnya.

Oh ya paling suka important massage di akhir membuat beberapa saat bergema dipikiranku.


“baca halaman terkhirnya sobat, tapi jangan langsung buka, melainkan baca dari awal sampai akhir”

"Tentang penulis
Sugha, Sejak  November 1998, alumni #KampusFiksi10. Baginya, kebahagiaany terbesar adalah minum kopi di tepi sungai Mersey. Silakan follow twitter: @sughabuzz dan email: muopenmail.aol.com"

Senin, 15 Oktober 2018

Fermentasi Satu Solusi





    Ditengah naik turunnya harga kebutuhan pokok yang selalu kita rasakan ataupun yang selalu ditampil baik di layar kaca atau media daring, membuat orang-orang makin berpikir bagaimana mensiasatinya agar kebutuhan selalu tercukupi. salah satunya dengan melakukan fermentasi.



   Fermentasi sendiri pada masyarakat di Kalimantan Selatan sendiri sudah sangat akrab. Bisa kita temui bermacam olahan fermentasi nya berupa Ikan bernama "Pakasam atau pun Wadi", dan dari buah ada "Mandai". Cara pengolahannya dikuasai turun temurun. 



"Peneliti dari Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya, Petrus, mengatakan, pengolahan ikan menjadi wadi merupakan bentuk kearifan lokal warga Dayak dalam menghadapi paceklik atau musim sepi ikan. Pengasinan atau proses fermentasi menjadi wadi berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri merugikan. Melalui cara ini, ikan tidak rusak membusuk meskipun disimpan dalam waktu relatif lama."


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wadi, Fermentasi Ikan ala Dayak dan Banjar"



Kita biasa mangambil pelajaran budaya fermentasi masyarakat disana. contoh saat ikan atau sayur di pasar lagi murah-murahnya kita bisa stock banyak lalu diolah menjadi fermentasi. saat harga naik kita tidak sangat tepengaruh dan nantinya uang kita biasa alokasikan kekebutuhan lain.



tidak hanya untuk ikan difermentasi banyak olahan lainnya dan tiap daerah punya olahan makanannya masing-masing. Baca di sini


Minggu, 14 Oktober 2018

Jawaban: Berusaha Mencari

Cipt. Akh. Rijani

Ada dua ayam dalam kandang dua tingkat. Satu berwarna putih dan satunya lagi berwarna hitam.

“Wahai saudariku. Apakah adinda tahu bahwa kita hanya berada di ruang gelap?
Apakah adinda tahu cahaya meninggalkan kita dalam keheningan ruang?
Oh saudariku kurasa aku sudah menjadi kegelapan itu sendiri, aku terlalu sering bercengkrama dengan meraka.”

“.......” ayam putih                   

“Lihatlah wahai saudariku diriku terjerembab dalam ilung-ilung penengelam membenamkanku dalam air keruh rawa-rawa.”

“.....” ayam putih

“Saksikan wahai saudariku kerongkongan ini sudah kering bahkan makanan enggan merangkak masuk. Tersisa hany air liur kering bersama rasa asam lambung.”

“.....” ayam putih

“Iya.. ya ya. Betul ini itu semua kewajiban serta tanggung jawab. Andinda punya tubuh sayap, kaki, cakar besar. Tapi kakanda ragu isi kepala sebesar lainnya.”

“.....” ayam putih

“Wahai adinda saudariku.. Apakah kakanda hanya kerkawan rotan berduri atau kakanda mati tenggelam di air saja!.”


Ayam hewan populer yang hidup berdampingan dengan manusia seperti kucing  & anjing. Tetapi Ayam berbeda karena akhirnya akan disembelih diolah menjadi makanan bercita rasa. Ini salah satu siklus hidup ayam untuk dimanfaatkan manusia.

Hidup manusia ada kesamaanya, sama-sama diciptakan memiliki manfaat tersendiri setiap individu. Atau lebih tepat  tujuan penciptaanya.

Untuk apa ya saya diciptakan? seharusnya seperti apa saya ini? Dan kemana mencari jawabnya?


Ini hal sama dialami dua ekor ayam di sini sedang mencari tiap jawaban.

Sabtu, 13 Oktober 2018

Resep Bubur Asyura



Di Kalimantan selatan selalu menggelar tradisi memasak bubur bersama-sama. Bubur Asurya nama nya, adalah bubur biasa namun tak biasa karena hanya muncul setiap tanggal 10 Muharram. Yang mana nantinya bubur ini sebagai menu berbuka puasa bagi yang mengerjakan puasa sunnah khusus bulan Muharram.

Kesempatan kali ini mau share resep bubur asyura dari mama ulun, mama saya. Di mana di tempat saya seperti ini cara membuatnya.

Walaupun hari nya sudah lewat beberapa bulan lalu karena ini sudah lama mau diposting tetapi ada hal lain membuat tertunda. ya.. tidak ada kata terlambat. jadi semoga bermanfaat

RESEP BUBUR ASYURA
Waktu membuat : ± 45 Menit
Porsi                   : 10 Orang

Bahan utama :
§  300 gram Beras
§  1 buah Santan kelapa atau 100 ml santan instan
§  1 batang Serai dimemarkan
§  Sayur-mayur dipotong dadu, seperti : wortel, kentang kangkung, labu ( sesuai selera atau bisa tanpa sayur )

Bumbu Kuning :
§ 5 biji Kemiri
§ 1 ibu jari Kunyit
§ 1 ibu jari Jahe
§ 1 sendok teh Ketumbar
§ 1 bungkus lada bubuk isi 4 gram
§ 5 siung Bawang merah
§ 2 siung Bawang putih
§ Garam secukupnya
§ 1 bungkus Penyedap rasa ( rasa ayam )
§ Gula pasir secukupnya

Toping :
§  2 buah telur rebus
§  ½ ekor ayam goreng suir
§  Daun seledri dicincang kecil secukupnya
§  Kerupuk secukupnya
§  Bawang goreng secukupnya

Cara membuat :
1.       Masak beras sampai menjadi bubur dengan perbandingan air lebih banyak.  Sambil terus diaduk agar tidak gosong. Tips!  Untuk mendapat tektur tidak ada bulir-bulir nasi maka beras terlebbih dahulu dihaluskan bisa menggunakan blender.
2.       Haluskan bumbu kuningnya bisa dengan blender atau ulekan. ( kemiri, kunyit, jahe, ketumbar, lada, bawang merah, bawang putih. )
3.       Masak tadi menggunakan wajan dengan minyak sampai matang dan tercium bau harum. Jangan lupa masukan serai yang sudah dimemarkan.
4.       Masukan bumbu kuning yang sudah dimasak tadi, garam, penyedap rasa, gula pasir, santan juga sayur-mayur telah dipotong kedalam panci berisi beras yang dimasak menjadi bubur. Untuk sayur-mayur yang bertektur lemah bisa dimasukan terakhir saat bubur hampir matang agar tidak terlalu lembek akibat terlalu lama dimasak.
5.       Aduk terus agar tidak gosong sampai bubur tekturnya kental seperti bubur pada umumnya. Sambil icip-icip apakah sudah sesuai dengan selera masing-masing.
6.       Bila sudah kental ditandai kadar airnya berkurang, bubur sudah bisa diangkat dan disantap. Agar lebi nikmat dan menarik sajikan dengan toping.

Jumat, 12 Oktober 2018

Nostalgia "Komik Lipat: Mie Gemez"


Sumber foto :



Buka lemari ternyata ketemu koleksi komik lipat dari mie Gemez. Saat SD saya hobi koleksi satu ini. Ada beberapa sebab kenapa jadi suka.

 Pertama harga murah dengan uang Rp 500,- sudah bisa bele mie sekalian komiknya. Kedua di daerah saya tidak ada toko buku, adanya pedagang buku dihari Sabtu pagi. Ketiga tidak cukup uang untuk membeli seperti komik biasa. Jadi ini menjadi hiburan pengganti tersendiri bagi saya.

Seperti teman-teman tahu PT.Siantar Top Tbk. Ini mengeluarkan banyak serial komik lipatnya contoh : Cintami, Robot Duel, Jungle Soccer, Chisuka dan masih banyak lagi. Beberapa diantaranya saya punya.

Kali ini mau tunjukin koleksi saya hahaha.. bukan pamer ya.. : ) tapi buat nostalgia teman-teman yang juga suka baca sikecil ini. #Happyreading.

1. Cintami: Kejujuran


2. Cintami: Mengambil Uang


3. Cintami: Potong Rambut



 4. Pu-Tu: Makna


5. Pu-Tu: Memanjat Pohon


6. Geng Cantik: Kacamata baru buat Nur