Sabtu, 03 November 2018

Semua Datang Saat Merendah



Inspirasi
cipt. Akh. Rijani


Seringkali saat ingin seluruh tubuh hanya menghadap mu maha pengasih
Tetapi saat itu juga semua inspirasi aku dapatkan
Apa ini salah satu yang diinginimu
Aku takut ini peringatan
Bahwa aku dalam itu pun tidak dapat menghadapmu

Inspirasi itu meluncur mengalir membayagi isi kepalaku
Bahwa aku sampai lupa sudah rakaat berapa ini

Aku merenung ya aku kurang mendepatkan diri
Dan acapkali lupa dengan kehadiranmu
Terlena atas rahmat dan kasih perberianmu

Aku hanya Cuma merendahkan tangan
Meminta rahmat kasih sayang
Tapi aku tidak membalasnya bahkan hirau

Aku tak mau
Aku tak ingin
Menjadi hampa kufur

Kufur dari segala nikmat

Hampa meminta ampun dan berserah diri
Semoga doa ini
Disampbut baik olehmu
Yang maha pengampun


Alasan #1


sumber: areabaca.com

Hari ini akan kita lewatkan dengan membaca, setelah selesai satu buku ingin saya bagikan kesenagan dari buku tersebut,

Tetapi terkendala dalam hal penyajian dan sudut pandang kurang pas. Ini pastinya harus lebih diisi ilmu agar lebih komprehensif pembahasannya tidak berdasarkan pemikiran dangkal.

Sebenarnya kalau dihitung hitung sudah banyak stok selasai membaca sebuah buku. Tapi harus ada jangkar emosi bisa menarik ingatan lama itu muncul kembali dan menjadikannya referansi atas yang dihadapi.

Acapkali bingung akan sesuatu hal. Karena dikarenakan bahwa saya suka membaca atau mencari ilmu random yang mana saya sukai maka itu, ada beberapa dipelajari lebih jauh dan mendalam tapi masih kurang intens sehingga dasar-dasar diambil masih banyak cela.

Ini salah satu alasan tidak setiap hari posting. Ada alasan lain sih tapi alasan lainnya saya kira hanya kemalas dari diri sindir saja. Yang tidak bagus dibahas hehe. Tetap #Happyreading


Kamis, 01 November 2018

Paketkah Kekasih ya?

gambar ilustrasi : grobmart.com

Paket atau Kekasih

Cipt. Akh. Rijani

Menunggu sebuah paket
Mirip dengan menunggu sang kekasih
Pengen cepat bertemu
Berjumpa mengungkapkan kebahagiaan
Lewat nikmat pertemuan
                                                      
Mirip bukan berarti sama
Karena paket hanya sebuah benda
Sedangkan si rindu adalah ciptaan sempurna sang pencipta

Tetapi ada lebihnya aku bisa memantau
Lewat teknologi dimana keberadaannya
Serta disugihi asuransi
Kalau dia ada tidak ya asuransinya
Haha...

Saat sebuah paket datang
Dengan hati-hati kubuka
Bermodal sebuah silet dan gunting
Aku membedahnya, hati berdebar bersama senyum sumbringah diwajah

Apalagi ada mistery give
Tapi jangan terlalu tinggi ekspektasi
Hanya timbul kecewa dirasa

Oh..
Kekasih jangan cemburu
Aku hanya menyanjungmu
Karna kau tak bisa disamakan



Kuning yang Sebenarnya II

sumber gambar: pxhere.com

Kuning yang Sebenarnya II
Cipt. Akh. Rijani

Malam ini aku melihat kau lain
Lain dari malam tadi tepatnya
Kau diliputi oleh
Awan mendung
Kabut putih
Menghalangi pandangan
Mengahalagi sinar pandang

Cahaya kuning itu
Sulit kuserap kedalam bola mata.

Aku siap menunggu untuk melihat,
Cahaya mu malam ini
Berteman sunyi malam
Berkawan makhluk malam

Sepertinya tubuh ini
Tak mengizinkan, mengeong
Sepeti kucing
Merindukan kasur, merebahkan tubuh
Yang lama merindukan, sebegitu letih disiangnya.

Maafkan aku
Bulan kuningku





Muhammad 1: Lelaki penggenggam hujan, Tasaro GK

 

Sebuah novel biografi. Muhammad 1: Lelaki penggenggam hujan


    Sudah 78 halaman aku telah membaca buku ini. Buku yang selalu berbicara dan memberi energi lebih untuk membisikkan terus membaca sampai akhir halaman. Ayo ayo ini anugrah tidak semua oang dapat merasakannya. Balik terus halaman demi halaman pahami dan bayangkan makna perkata juga antar kaitannya.

    Sesekali ucapan penyemangat dari sang buku berbeda-beda tiap babnya. Tak terhitung berapa kali sudah dia mengatakan “ayo” mungkin sudah sebanyak halaman ku baca ini. 78 halaman. Atau lebih karena ada tak terhitung oleh ku. Pastinya aku lebih mencurahkan membaca buku tidak menghitung kan.

  Coba kita lihat covernya. Selalu membuat aku berpindah kesebuah demensi lain. Terasa keagungan, keniscayaan, kelemah lebutan tetapi tidak lembek kuat karna bersumber dari Maha perkasa. Garis kuning keemasannya selalu mengingatkan aku saat membeli anting-anting mama. melambangkan bentuk penghargaan. Ditujukan kepada orang dikasihi dicintai atau dijunjung.

   Kubuka lebar pertama seksama kuperhatikan kata demi kata begitu juga tata letaknya. Aku mulai dari kalimat dibab pertama “Pinggir kota Isfahan, Persia”. Aku jelas tak tahu tepatnya dimana letaknya dipeta dunia tapi kutahu dia berada jauh dari tepat ku sekarang. Ku lanjutkan kekalimat betikutnya samapai berakhir di halaman 78 dengan kalimat “Pesona nirmala memancar sempurna dimatanya”.

   Setiap bab mataku sembab olah air mata memcar keluar tak kutahan mengalir menuju batas terlar ujung bulu mata bawah terus menuju pipi lalu mentes membasaha baju. Sekali ku seka. Aku diseret lalu dihanyutka kedalam sungai sejarah menjadi penonton melihatnya dalam bingkai imajinasi tapi tak jauh dari kenyataan yang memenag ini kejadia bukan mengada-ngada. Aku merasa sangat dekat dengan beliu atau mungkin aku disampingnya.
Setiap sabda diserukan. detak jantung tak terasa, dada seakan terisi penuh akan asa lalu bekontak dengan keharuan disalurkan oleh mata menjadi air mata.

  Aku takkan jera membaca mengetahui biografimu wahai manusia mulia. Ketabalan buku 640 halaman menjadi semangat untuk mengtahui lebih. Aku siap akan buku lainnya.
Muhammad 2: Pengeja Hujan
Muhammad 3: Sang pewaris hujan
Muhammad 4: Generasi penggema hujan


Akan kulumat setiap bab, pargaraf, kalimat bahkan katanya.


Sobat bisa membacanya di android ataupun di PC atau leptop lewat aplikasi perpustakaan digital bernama IPUSNAS. Download dan baca. 

(Klik: menuju situs resmi) atau ke Google play store untuk mengunduhnya (Di sini)

#Happyreading